RESUME 14 GELOMBANG 15 "MIMPIMU ADALAH MIMPIKU"
Mimpimu adalah Mimpiku
Saya tidak tahu kapan
ajalku menemputku
Tetapi yang saya
tahu, tanganku harus selalu menulis
Bergerak sesuai
dengan hati dan pikiran untuk menuangkan kata-kata
Sebelum ajal
menjemputku
Karena menulis adalah
mimpiku
(Fahriyani)
Saya
memulai resume ini dengan membaca profil narasumber untuk materi ke-14
gelombang 15, dengan melihat fotonya
dengan senyum yang sangat meneduhkan hati, penuh kesederhanaan dan
rendah hati. Namanya Ditta Widya Utami, Guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang.
Wanita kelahiran 23 Mei 1990. Diusia yag ke30 tahun, Beliau sudah meraih
prestasi yang sangat luar biasa. Salah satu hasilkarya beliau adalah buku karya
tunggal “Lelaki di Ladang Tebu” yang diterbitkan di tahun 2020.
Menulis
berawal dari mimpi. Alkisah Mbak Ditta menulis 100 target mimpi yang ditulis
pada sebuah karton besar dan ditempel didinding kamar kos. Salah satunya adalah
menulis. Satu persatu dari 100 mimpi dicoret karena Allah berkenan untuk
mewujudkannya. Bahkan menulis sudah terwujud dimana Mbak Ditta bersama
teman-temannya membuat buku seri petualangan kimia. Karena hanya dibuat satu
sebagai prototipe maka menulis belum secara bulat terpenuhi.
Perjalanan
menulis sempat mengalami mati suri karena setelah 10 tahun tepatnya tahun 2019,
Mbak Ditta diberikan kesempatan oleh Ibu Rita Rosidah, M.MPd untuk menjadi
penyunting buku Bu Rita. Bersama Ibu Prapti, Mbak Ditta melakukan tugas
tersebut dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan. Akhirnya buku Bu Rita tersebut
berhasil diterbitkan dengan judul buku “Jejak Langkah Guru Subang”.
Kegiatan
menulis dilanjut dengan menulis Buku “Lelaki di Ladang Tebu”. Sebuah buku hasil
karya Mbak Ditta tentang kumpulan cerpen pendidikan yang konfliknya diambil
dari kisah nyata. Sungguh niat mulia, Mbak Ditta menulis buku ini untuk
mengabadikan kisah-kisah para murid yang telah menjadi guru kehidupan bagi Mbak
Ditta. Bagi Mbak Ditta, murid-murid yang
penuh dengan sifat baik atau sebaliknya mampu memberi pelajaran yang berarti
dalam hidup ini. Mungkin makna ini sama dengan makna mengajar bagi salah satu
dosenku yaitu “Mengajar adalah Belajar”.
Langkah
untuk mewujudkan mimpi berlanjut dimana tanggal 26 Maret 2020, Mbak Ditta
bergabung dalam grup menulis via WA grup bersama Om Jay dkk di gelombang 7. Om
Jay menjadi inspirasi bagi Mbak Ditta. Dan tidak disangka-sangka selama
mengikuti pembelajaran menulis, Mbak Ditta mendapat rezeki yang tidak terduga
berupa hadiah kejutan sebuah buku dari PGRI karena salah satu resume Mbak Ditta
merupakan resume yang terbaik.
Perjalanan
berlanjut dengan mengikuti kegiatan
menulis buku bersama Prof Eko pada tanggal 15 April 2020. Mbak Ditta dengan
penuh kepercayaan diri mengirimkan judul beserta outline buku kepada Prof Eko
dan Alhamdulillah konsep buku tersebut disetujui. Mbak Ditta dengan penuh
semangat menulis dengan berjuang untuk menyelesaikan buku tersebut dalam waktu
seminggu dengan cara harus menyelesaikan satu bab dalam satu hari. Dan pada
tanggal 21 April 2020 draft buku selesai dan selanjutnya dalah proses bimbingan
dan editing. Mbak Ditta bersyukur karena Prof Eko sangat ramah dan sabar dalam
membimbing para penulis.
4
Juni 2020, hari yang tidak pernah akan dilupakan oleh Mbak Ditta. Jantung Mbak
Ditta berdebar-debar menunggu pengumuman yang disampaikan oleh Pof Eko. Prof
Eko berulang kali membesarkan hati kepada para penulis untuk menerima apapun
hasilnya. Akhirnya perjalanan perjuangan Mbak Ditta tidak sia-sia untuk mewujudkan
mimpinya. Buku hasil karya Mbak Ditta dengan Judul Menyongsong Era Baru
Pendidikan termasuk buku yang telah diterima dan akan diterbitkan oleh Penerbit
Andi.
Begitulah
perjalanan mimpi Mbak Ditta yang sempat mati suri selama 10 Tahun, bangkit
kembali setelah diberikan kesempatan menjadi penyunting buku Bu Rita.
Seolah-olah Allah memberikan petunjuk dan jalan untuk meraih mimpinya. Dari berbagai pengalamana menulis itu, menurut
Mbak Ditta, Menulis itu ada tiga jenis yaitu:
1.
Menulis untuk mengabadikan momen contoh tulisan
ketika kita mendapat hadiah kejutan dari om jay
2.
Menulis untuk mengabadikan buah pikiran. Tulisan
yang menuntut keseriuasan seperti artikel ilmiah
3.
Menulis untuk kebutuhan . contoh untuk mendapat
kesenangan dan menyalurkan hobi.
Kisah Mbak Ditta ini memberikanku
inspirasi karena mimpi Mbak Ditta juga adalah Mimpiku. Untuk meraih mimpiku,
perjalananku juga seolah-olah telah ditakdirkan untuk berkenalan dengan Om Jay.
Bayangkan saya bukanlah seorang guru dan bukan berada dilingkungan guru tapi
kenapa Allah mempertemukan aku dengan Om Jay. Jawabannya mungkin sama dengan
kisah Mbak Ditta yaitu memberikan jalan untuk mimpiku agar dapat kuraih dan aku
harus selalu berusaha untuk menggapai walaupun aku tahu berbagai hambatan akan
menghadang dengan berbagai virus seperti kesibukan, kemalasan namun aku tahu
mimpiku suatu saat pasti mimpiku akan terwujud.
Mantulll
ReplyDeleteMantulll
ReplyDeleteMantulll
ReplyDeleteNamun aku tahu suatu saat nanti mimpiku akan terwujud. Kita aminkan bersama ya? Aamiin.
ReplyDeleteAaminn
DeleteResumenya Mantaaap. Memotivasi...
ReplyDeleteMimpi kita, dong! Semangat!
ReplyDeleteAjak saya bermimpi juga donk... Hehehe
ReplyDeleteKuys...semoga kita bisa menjadi penulis yg barokah
ReplyDeletesangat menginspirasi tulisan mimpiku adalah mimpimu
ReplyDelete